Seputar Cirebon – Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Jambi. Erni Yuniati, seorang dosen keperawatan yang dikenal berdedikasi dan bersahaja, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya setelah dua hari tidak masuk kampus. Ketidakhadirannya yang tak biasa membuat rekan-rekannya gelisah, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mencari tahu keberadaannya.
Jasad Erni ditemukan di kediamannya di Perumahan Al Kausar Residence, Kabupaten Bungo, Jambi. Penemuan ini menjadi titik awal terungkapnya sebuah tragedi yang melibatkan aparat kepolisian sendiri. Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi menetapkan Bripda Waldi, anggota Polres Tebo, sebagai tersangka pembunuhan.
Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa Bripda Waldi masuk ke rumah korban dengan menyamar menggunakan wig. Ia kemudian melakukan tindakan keji: memperkosa dan membunuh Erni, lalu mencoba menghilangkan jejak. Motif sementara diduga berkaitan dengan hubungan pribadi yang berujung pada kekerasan dan perampokan.
Erni Yuniati bukanlah sosok biasa. Ia menjabat sebagai Ketua Program Studi Keperawatan di IAKSS Muaro Bungo dan dikenal sebagai pribadi yang ramah, pendiam, serta berdedikasi tinggi terhadap dunia pendidikan. Kepergiannya yang tragis menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan rekan kerja, tetapi juga bagi para mahasiswa dan masyarakat luas.
Kasus ini memicu kemarahan publik, terutama karena pelaku berasal dari institusi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat. Banyak pihak mendesak agar proses hukum berjalan transparan dan adil, serta menjadi momentum evaluasi serius terhadap integritas aparat penegak hukum.