
Dunia yang dikelilingi tembok raksasa, dihantui oleh makhluk pemangsa manusia, menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang tampak di permukaan. Attack on Titan bukan hanya kisah tentang pertempuran melawan Titan, tapi juga tentang perang identitas, pencarian kebebasan, dan konspirasi yang mengubah segalanya. Karya visioner Hajime Isayama ini membawa penonton menyusuri perjalanan penuh darah, air mata, dan pertanyaan moral yang menggugah: siapa sebenarnya musuh kita?
Kisah Dimulai dari Tembok
Manusia hidup terkurung dalam tiga lapis tembok: Maria, Rose, dan Sheena. Kehidupan mereka tampak damai—hingga suatu hari, Titan Kolosal menghancurkan tembok Maria, memulai mimpi buruk bagi umat manusia. Di sinilah perjalanan Eren Yeager dimulai. Setelah kehilangan ibunya, Eren bersumpah akan memusnahkan semua Titan.
Bersama Mikasa Ackerman dan Armin Arlert, dua sahabat masa kecilnya, Eren bergabung dengan Pasukan Pengintai. Namun semakin jauh mereka melangkah keluar tembok, semakin kabur garis antara teman dan lawan. Attack on Titan perlahan mengungkap bahwa ancaman sebenarnya bukan hanya Titan—melainkan rahasia sejarah, manipulasi ideologi, dan kebenaran tentang dunia di luar tembok.
Karakter-Karakter yang Tak Terlupakan
- Setiap karakter dalam Attack on Titan punya latar belakang, konflik, dan perkembangan psikologis yang kuat.
- Eren Yeager, simbol kemarahan dan ambisi, perlahan menjadi tokoh paling kontroversial sepanjang cerita.
- Mikasa Ackerman, petarung setia dan pendiam, menyimpan rasa cinta dan trauma masa kecil.
- Armin Arlert, pemikir strategis, menjadi suara akal dan nurani dalam pasukan.
- Levi Ackerman, sang kapten legendaris, tampil sebagai lambang ketenangan dan kekuatan yang mematikan.
Karakter-karakter ini tidak dibentuk sebagai pahlawan sempurna. Mereka manusia—yang ragu, marah, dan terkadang mengambil keputusan yang kejam demi bertahan hidup.
Penerimaan Dunia dan Dampaknya
Attack on Titan bukan hanya sukses di Jepang, tetapi juga menjadi ikon global. Fans dari seluruh dunia membuat fanart, teori konspirasi, bahkan diskusi akademik tentang filosofi di balik ceritanya. Ia dianggap sebagai salah satu anime paling berani yang mengangkat tema sensitif seperti perang, kolonialisme, propaganda, dan kehendak bebas.
Sosok Eren Yeager bahkan menjadi simbol ambiguitas moral di kalangan penggemar—dipuji sekaligus dikecam, dicintai dan ditakuti.
Sebuah Karya yang Akan Dikenang Lama
Dengan narasi yang terus berkembang, karakter yang mendalam, dan pesan-pesan filosofis yang tajam, Attack on Titan telah menjelma menjadi lebih dari sekadar anime. Ia adalah cermin, yang memaksa kita bertanya: apa arti kebebasan, dan sampai sejauh mana kita rela berkorban untuk itu?
Tak heran jika Attack on Titan dianggap sebagai salah satu karya terbesar dalam sejarah anime modern—dan mungkin, dalam sejarah fiksi global itu sendiri.
Salsabila, TJI