
Seputar Cirebon – Microsoft baru-baru ini mengumumkan bahwa sebuah celah keamanan yang telah diperbaiki, yang mempengaruhi Windows Common Log File System (CLFS), telah dieksploitasi sebagai zero-day dalam serangan ransomware. Celah ini dikenal dengan nama CVE-2025-29824 dan merupakan masalah privasi yang dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem target.
Serangan ransomware yang menggunakan celah ini menargetkan sejumlah kecil organisasi di berbagai sektor. Di Amerika Serikat, sasaran utama termasuk perusahaan-perusahaan di sektor teknologi informasi (IT) dan real estate. Selain itu, sektor keuangan di Venezuela juga menjadi salah satu target dari serangan ini. Penyerang tidak hanya berfokus pada pasar domestik tetapi juga meluas hingga Eropa dan Timur Tengah, dengan sebuah perusahaan perangkat lunak Spanyol serta sektor ritel di Arab Saudi turut menjadi korban.
Celah keamanan CLFS memungkinkan penyerang untuk mengeksploitasi kerentanan dalam sistem log file Windows, memberikan mereka kemampuan untuk menjalankan kode berbahaya atau mencuri data sensitif dari sistem yang terinfeksi. Microsoft menyatakan bahwa mereka telah merilis patch untuk mengatasi masalah ini dan mendorong semua pengguna Windows untuk segera memperbarui sistem mereka guna melindungi diri dari potensi ancaman lebih lanjut.
Pentingnya pembaruan keamanan tidak bisa dianggap remeh, terutama ketika berkaitan dengan kerentanan seperti CVE-2025-29824. Ransomware adalah jenis malware yang dapat mengenkripsi data penting pada komputer korban dan meminta tebusan agar data tersebut dapat dipulihkan. Dengan demikian, organisasi harus selalu waspada terhadap potensi serangan siber dan memastikan bahwa langkah-langkah pencegahan sudah diterapkan secara efektif.
Microsoft terus bekerja sama dengan pihak berwenang serta komunitas cybersecurity global untuk memantau situasi ini dan memberikan informasi terbaru mengenai ancaman siber lainnya. Pengguna disarankan agar tetap mengikuti perkembangan terbaru terkait keamanan siber serta menerapkan praktik terbaik dalam menjaga integritas data mereka agar terhindar dari risiko serupa di masa depan.