
Seputar Cirebon – 7 Juni 2025 – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menunjukkan pendekatan unik dalam menangani geng motor yang meresahkan warga. Dalam kunjungannya ke Markas Polres Cirebon Kota, ia berdialog langsung dengan anggota geng motor yang ditangkap karena merusak rumah warga di Blok Tumaritis, Kecamatan Weru.
Dalam pertemuan tersebut, Dedi menawarkan dua pilihan kepada para pelaku: dipenjara atau dipesantrenkan. Ia menegaskan bahwa mereka harus bertanggung jawab atas perbuatannya, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk berubah. “Mau dipesantrenkan atau di pengadilan (penjara)?” tanyanya kepada salah satu pelaku.
Pendekatan Humanis dalam Menangani Geng Motor
Dedi Mulyadi dikenal dengan pendekatan humanis dan edukatif dalam menangani berbagai permasalahan sosial. Alih-alih hanya memberikan hukuman, ia berusaha mencari solusi yang bisa mengubah perilaku para pelaku ke arah yang lebih positif. Dalam dialognya dengan anggota geng motor, Dedi tidak hanya memberikan pilihan antara penjara dan pesantren, tetapi juga menawarkan kesempatan kerja bagi mereka yang ingin memperbaiki diri.
Ia menyarankan agar mereka berlatih terlebih dahulu sebelum bekerja sebagai petugas kebersihan di Pasar Trusmi. “Tapi kamu latihan dulu sama Bu Kapolres. Kalau kamu sudah bener, jadi petugas kebersihan di Pasar Trusmi. Tapi latihan dulu,” ujarnya.
Dampak Sosial dari Kejahatan Geng Motor
Fenomena geng motor di Cirebon bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, aksi mereka semakin meresahkan masyarakat, mulai dari tawuran, perusakan properti, hingga tindak kriminal lainnya. Kejadian terbaru di Blok Tumaritis menjadi salah satu contoh nyata bagaimana geng motor bisa mengganggu ketertiban dan keamanan warga.
Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, yang mendampingi Dedi dalam kunjungan tersebut, menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah tegas dalam menangani geng motor. “Kami akan terus melakukan patroli dan penindakan terhadap kelompok-kelompok yang meresahkan masyarakat,” katanya.
Bantuan untuk Korban
Selain bertemu dengan para pelaku, Dedi juga menyempatkan diri mengunjungi rumah korban yang rusak akibat aksi geng motor. Ia melihat langsung kondisi rumah yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat pelemparan batu dan benda keras lainnya. Sebagai bentuk kepedulian, Dedi memberikan bantuan tunai sebesar Rp 2,5 juta untuk pengecatan rumah serta Rp 5 juta untuk pembangunan toilet bagi rumah korban.
Masa Depan Penanganan Geng Motor
Pendekatan yang dilakukan Dedi Mulyadi ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Banyak yang mengapresiasi langkahnya yang tidak hanya menindak tegas tetapi juga memberikan solusi bagi mereka yang ingin berubah. Dengan adanya pilihan untuk masuk pesantren atau mendapatkan pekerjaan, diharapkan para anggota geng motor bisa meninggalkan kehidupan jalanan dan mulai membangun masa depan yang lebih baik.
Namun, tantangan tetap ada. Apakah para pelaku benar-benar akan berubah? Apakah pendekatan ini bisa mengurangi angka kejahatan geng motor di Cirebon? Hanya waktu yang bisa menjawab.