
Ilutrasi Ledakan TNI
Seputar Cirebon – Ledakan amunisi di Garut yang terjadi pada Senin, 12 Mei 2025, di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi tragedi yang mengejutkan banyak pihak. Insiden ini berawal dari kegiatan pemusnahan amunisi oleh TNI Angkatan Darat, yang dilakukan untuk menghilangkan stok amunisi lama dan kedaluwarsa yang sudah tidak layak pakai. Sayangnya, pemusnahan ini berujung pada ledakan besar yang memakan korban jiwa dan luka-luka.
Menurut laporan awal, 13 orang tewas akibat insiden ini, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 warga sipil. Salah satu korban sipil yang meninggal adalah Endang (43), warga Kampung Ciaremas. Selain korban tewas, sejumlah warga lainnya mengalami luka serius akibat serpihan logam dan dampak dari ledakan yang sangat kuat. Beberapa di antara korban yang selamat mengungkapkan bahwa mereka bahkan terkena serpihan tubuh manusia, menunjukkan betapa dahsyatnya dampak ledakan tersebut.
Pemusnahan amunisi ini sebenarnya telah direncanakan dengan standar keamanan yang ketat. Lokasi pemusnahan berada sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk mencegah dampak negatif terhadap masyarakat sekitar. Namun, sejumlah warga mendekati area pemusnahan untuk mencari serpihan logam yang dianggap memiliki nilai ekonomis, meskipun sudah ada larangan untuk mendekati lokasi tersebut.
Ledakan terjadi saat tim sedang menyusun detonator di lubang pemusnahan. Awalnya, proses berlangsung normal hingga tiba-tiba terjadi ledakan susulan yang lebih besar dari perkiraan. Tim yang berada di lokasi tidak sempat menghindar, menyebabkan korban jiwa dari pihak militer dan warga sipil yang berada di sekitar area kejadian.