
Seputar Cirebon – Cuaca panas ekstrem tengah melanda berbagai wilayah di Indonesia, terutama Pulau Jawa. Suhu harian di beberapa kota seperti Bekasi, Semarang, dan Cirebon tercatat mencapai 34–36°C, memicu kekhawatiran akan dampak kesehatan dan lingkungan. Fenomena ini dipicu oleh minimnya tutupan awan dan pergeseran semu matahari ke selatan, yang meningkatkan intensitas radiasi matahari di wilayah selatan Indonesia.
BMKG memperkirakan kondisi ini akan berlangsung hingga akhir Oktober, sebelum musim hujan tiba. Di tengah suhu yang menyengat, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan langkah-langkah perlindungan diri.
☀️ 5 Tips Menghadapi Panas Ekstrem
- Hindari Aktivitas Berat di Siang Hari
- Waktu paling terik biasanya antara pukul 11.00–15.00.
- Jika memungkinkan, jadwalkan ulang aktivitas luar ruangan ke pagi atau sore.
- Gunakan Pelindung Diri
- Topi, payung, kacamata hitam, dan sunscreen SPF tinggi sangat dianjurkan.
- Pilih pakaian longgar dan berbahan ringan seperti katun.
- Perbanyak Minum Air Putih
- Jangan tunggu haus. Minum secara berkala untuk mencegah dehidrasi.
- Hindari minuman berkafein dan bersoda yang bisa mempercepat kehilangan cairan.
- Waspadai Gejala Heatstroke
- Gejala awal meliputi pusing, kulit kemerahan, lemas, dan mual.
- Segera cari tempat teduh dan minum air jika mengalami keluhan tersebut.
- Optimalkan Ventilasi dan Pendingin Ruangan
- Gunakan kipas angin atau AC secara bijak.
- Pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Beberapa daerah seperti Cirebon telah mulai menyalurkan bantuan sumur bor dan edukasi kesehatan kepada warga. Dinas Kesehatan setempat juga membuka posko layanan cepat untuk menangani keluhan terkait cuaca panas.
Sementara itu, komunitas lokal dan media sosial ramai membagikan tips bertahan di tengah suhu ekstrem, termasuk cara membuat minuman elektrolit rumahan dan tutorial pakaian pelindung sederhana.
BMKG memprediksi bahwa suhu tinggi akan mulai menurun pada akhir Oktober 2025, seiring datangnya musim hujan dan peningkatan tutupan awan. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk tidak lengah dan menjaga kesehatan secara konsisten.