Seputarcirebon – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, akhirnya angkat bicara mengenai kondisi patung Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, yang mengalami kerusakan di kawasan Alun-alun Indramayu. Patung berbahan tembaga yang selama ini menjadi salah satu ikon ruang publik tersebut tampak mengalami retakan pada beberapa bagian, sehingga memicu perhatian warga serta menimbulkan berbagai reaksi di media sosial.
Kerusakan patung itu mulai ramai diperbincangkan sejak beberapa warga mengunggah foto dan video ke platform digital, menyoroti bagian patung yang terlihat terkelupas dan kusam. Beberapa komentar warganet menilai bahwa ikon sejarah tersebut seharusnya mendapatkan perawatan lebih baik, mengingat posisinya berada di pusat kota dan melambangkan penghormatan terhadap sosok proklamator bangsa. Reaksi warga pun beragam, dari kritik keras terhadap pengelolaan aset daerah hingga suara yang meminta tindakan cepat dari pemerintah.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lucky Hakim langsung memberikan instruksi tegas kepada jajaran dinas terkait. Ia meminta agar perbaikan patung dilakukan sesegera mungkin untuk mengembalikan kondisi ikon kota tersebut seperti semula. Menurutnya, patung Ir. Soekarno tidak hanya berfungsi sebagai karya seni dan elemen estetika ruang publik, tetapi juga memiliki nilai historis dan simbolis bagi masyarakat Indramayu.
“Saya sudah menerima laporan mengenai kondisi patung Bung Karno di Alun-alun. Ini bagian dari identitas kota dan penghormatan kita kepada tokoh besar bangsa. Karena itu saya meminta agar perbaikan dilakukan segera, jangan menunggu lama,” ujar Lucky melalui keterangan resmi kepada media.
Bupati menegaskan, perawatan ikon sejarah di ruang publik merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga marwah sejarah bangsa sekaligus memperhatikan kenyamanan estetika warga yang memanfaatkan ruang publik. Ia juga meminta agar perbaikan dilakukan secara profesional, dengan memperhatikan material asli dan teknik pemugaran yang tepat.
“Saya ingin pengerjaannya dilakukan secara teliti, jangan asal tambal. Patung ini terbuat dari bahan tembaga, jadi butuh tenaga ahli dan metode yang sesuai agar hasilnya sesuai standar dan tahan lama,” tegas Lucky.
Instruksi Bupati langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu yang turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan detail terhadap kerusakan yang terjadi. Beberapa petugas teknis juga dilaporkan telah melakukan pendataan dan dokumentasi guna menentukan metode restorasi yang paling tepat.
Kepala Dinas PUPR, melalui keterangan terpisah, menyatakan bahwa kerusakan pada patung Ir. Soekarno terjadi akibat faktor cuaca dan usia patung yang sudah bertahun-tahun berdiri. Selain itu, posisi patung yang terpapar panas, hujan, dan angin secara langsung menyebabkan lapisan tembaga mengalami oksidasi dan penipisan sehingga mudah mengalami keretakan.
“Kami sudah mengecek langsung. Kerusakan terutama ada pada bagian permukaan patung. Ada beberapa titik yang perlu diperbaiki dan diperkokoh. Kami akan berkoordinasi dengan ahli seni dan logam agar proses perbaikan sesuai kaidah pemulihan patung berbahan tembaga,” ujarnya.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, dinas terkait telah memasang penanda sementara dan membatasi akses terlalu dekat dari pengunjung. Hal ini dilakukan agar bagian patung yang sudah rapuh tidak disentuh atau mengalami gesekan yang dapat memperbesar kerusakan.
Masyarakat Indramayu menyambut baik langkah cepat Bupati Lucky Hakim. Sejumlah warga yang ditemui di Alun-alun mengaku senang pemerintah daerah langsung merespons keluhan publik dan memberikan perhatian terhadap simbol sejarah kota.
Reni, salah satu pengunjung Alun-alun, menuturkan bahwa kehadiran patung Ir. Soekarno merupakan daya tarik tersendiri, terutama bagi anak-anak muda yang ingin berfoto atau sekadar berkunjung sambil menikmati ruang publik. “Kalau rusak sayang banget. Ini kan salah satu ikon Indramayu,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Sofyan, warga lainnya, yang berharap agar perbaikan dilakukan dengan kualitas terbaik dan tidak terburu-buru. “Yang penting rapi dan awet. Jangan sampai setelah diperbaiki malah cepat rusak lagi,” tuturnya.
Beberapa komunitas seni juga menyampaikan pendapat bahwa patung bertema tokoh nasional seperti Ir. Soekarno harus dirawat layaknya aset budaya. Mereka menilai, kerusakan seperti ini seharusnya menjadi momentum untuk menata ulang manajemen perawatan ikon ruang publik, agar insiden serupa tidak terulang.
Bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Indramayu, patung Ir. Soekarno di Alun-alun bukan sekadar ornamen biasa. Patung tersebut merepresentasikan penghormatan kepada sosok pendiri bangsa dan tokoh proklamator yang memimpin Indonesia menuju kemerdekaan pada tahun 1945. Dengan berdirinya patung tersebut di pusat ruang publik, pemerintah daerah ingin menanamkan spirit nasionalisme dan kebanggaan terhadap sejarah bangsa kepada generasi muda.
Perpaduan antara ruang publik dan ikon sejarah seperti ini menjadi penting dalam membangun identitas daerah. Karenanya, perawatan rutin, monitoring berkala, serta respons cepat terhadap kerusakan menjadi bagian yang tidak boleh diabaikan.
Pengamat tata kota menilai, perhatian yang cepat dari Bupati Indramayu merupakan langkah positif dalam mempertahankan kualitas ruang publik dan pelestarian simbol sejarah. “Alun-alun adalah wajah kota. Keberadaan patung tokoh nasional di dalamnya mengandung pesan edukatif dan estetik. Kepekaan pemerintah daerah dalam merawatnya sangat diperlukan,” ungkap salah seorang pengamat.
Pemerintah Kabupaten Indramayu memastikan bahwa perbaikan patung Ir. Soekarno tidak akan memakan waktu lama. Setelah proses kajian teknis selesai, pengerjaan direncanakan akan dimulai dalam waktu dekat, termasuk perbaikan struktur, pembersihan oksidasi, hingga pelapisan ulang permukaan tembaga agar lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.
Bupati Lucky Hakim menambahkan bahwa pihaknya juga tengah mengevaluasi standar perawatan seluruh fasilitas publik di wilayahnya. Ia ingin memastikan tidak ada lagi aset kota yang terbengkalai atau rusak tanpa penanganan cepat.
“Ini bukan sekadar soal patung. Ini juga soal komitmen kita menjaga ruang publik agar tetap bersih, indah, dan membanggakan warga,” kata Lucky.
Ia juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga fasilitas kota, salah satunya dengan tidak merusak, tidak memanjat patung, dan melaporkan kepada pemerintah jika menemukan kerusakan lainnya.
Dengan instruksi tegas dari Bupati Lucky Hakim, perbaikan patung Ir. Soekarno di Alun-alun Indramayu kini memasuki tahap persiapan teknis. Masyarakat pun menaruh harapan besar agar ikon kota tersebut segera kembali berdiri megah dan terawat. Kehadiran patung proklamator itu bukan hanya lambang sejarah, tetapi juga pengingat akan nilai perjuangan, nasionalisme, dan kebanggaan yang harus dijaga bersama.
Perbaikan patung Ir. Soekarno menjadi momentum penting bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas perawatan ruang publik. Pada akhirnya, wajah kota tidak hanya ditentukan oleh bangunan yang berdiri, tetapi juga oleh kepedulian dan komitmen seluruh pihak dalam merawatnya.