Septacirebon, Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kuwu (Pilwu) Serentak tahun 2025, suasana hangat dan penuh kekhidmatan menyelimuti Pendopo Kabupaten Indramayu pada Jumat (28/11/2025). Sebanyak 482 calon kuwu dari 139 desa di seluruh wilayah Indramayu hadir bersama untuk mengikuti Deklarasi Damai Pilwu 2025, sebuah momentum penting yang bertujuan memastikan pelaksanaan Pilwu berlangsung aman, tertib, dan sejuk pada tanggal 10 Desember 2025 mendatang.
Acara yang dimulai sejak pagi itu tak hanya diisi dengan pembacaan ikrar damai, tetapi juga doa bersama lintas calon, tokoh masyarakat, dan unsur Forkopimda. Seluruh peserta duduk berbaris rapi, seraya menunjukkan kesungguhan hati dalam menjaga proses demokrasi di tingkat desa tetap berjalan sesuai norma, aturan, dan nilai kebersamaan. Di tengah perbedaan pilihan politik, para calon kuwu sepakat bahwa persatuan desa harus selalu menjadi prioritas.
Deklarasi damai ini menjadi wujud nyata komitmen kolektif bahwa Pilwu bukan sekadar ajang kompetisi merebut jabatan, tetapi ruang pengabdian untuk memajukan desa. Semua calon menyampaikan kesediaannya untuk berkompetisi secara adil dan profesional, tanpa menimbulkan perpecahan antarwarga.
Isi Deklarasi: Persatuan, Kejujuran, dan Sportivitas
Dalam deklarasi yang dibacakan bersama, terdapat sejumlah poin penting yang menjadi komitmen bersama para calon kuwu. Poin-poin tersebut dirumuskan sebagai pedoman moral bagi seluruh peserta Pilwu agar proses pemilihan berlangsung berintegritas.
Beberapa poin utama deklarasi tersebut meliputi:
1. Menjaga persatuan dan kondusivitas desa
Para calon berjanji untuk tetap mengedepankan persatuan, apa pun kondisi dan hasil yang akan diterima nanti. Tidak ada kepentingan yang lebih besar daripada menjaga keharmonisan masyarakat desa.
2. Mengutamakan kepentingan umum di atas segala kepentingan pribadi dan kelompok
Setiap calon diminta menanamkan bahwa jabatan kuwu merupakan amanah dan sarana pelayanan, bukan alat untuk mencari keuntungan pribadi.
3. Melaksanakan tahapan Pilwu sesuai asas LUBER dan JURDIL
Asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil menjadi dasar yang wajib dipegang teguh oleh semua calon. Ini menjadi pondasi utama agar hasil Pilwu benar-benar mencerminkan kehendak masyarakat.
4. Menolak kekerasan, intimidasi, provokasi, hoaks, dan ujaran kebencian
Poin ini mendapatkan penekanan khusus, mengingat dinamika politik di tingkat lokal kerap memicu konflik horizontal. Para calon diminta untuk tidak melakukan tindakan atau komunikasi yang dapat memecah belah masyarakat.
5. Siap menerima hasil pemilihan dengan lapang dada
Para calon diminta siaga secara mental untuk menerima kemenangan maupun kekalahan. Sikap dewasa dalam berkompetisi diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi masyarakat.
Deklarasi damai tersebut kemudian ditandatangani oleh seluruh 482 calon secara simbolis sebagai bukti bahwa mereka berkomitmen menjalankan Pilwu dengan aman dan sportif.
Pesan Bupati Lucky Hakim: Jangan Ada Dendam, Jangan Ada Perpecahan
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh calon. Dalam sambutannya, ia menekankan agar Pilwu Serentak 2025 dijadikan ajang demokrasi yang membangun, bukan yang merusak hubungan sosial.
“Deklarasi tadi tolong dimaknai. Tetap kedepankan persatuan untuk Indramayu REANG. Jangan ada dendam setelah kontestasi. Menang harus rendah hati, kalah harus legowo,” tutur Lucky Hakim disambut tepuk tangan peserta.
Menurutnya, perbedaan pilihan politik tidak boleh menjadi pemicu perpecahan di tengah masyarakat. Ia mengingatkan bahwa setiap desa sedang menghadapi tantangan besar, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga peningkatan kesejahteraan. Oleh sebab itu, energi masyarakat sebaiknya dipusatkan untuk bekerja sama, bukan bertikai karena Pilwu.
Lucky juga menekankan bahwa persatuan menjadi fondasi Indramayu REANG—konsep pembangunan daerah yang menitikberatkan pada responsif, edukatif, akuntabel, dan nyaman. Melalui Pilwu yang damai, Lucky berharap setiap desa bisa melahirkan pemimpin yang mengabdi sepenuh hati.
Kapolres Tekankan Situasi Kondusif: Pengamanan Diperketat
Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, turut memberikan pernyataan penting terkait pengamanan Pilwu. Ia menegaskan bahwa Polres Indramayu bersama TNI, Satpol PP, dan perangkat desa telah menyusun strategi keamanan terpadu untuk memastikan situasi tetap kondusif.
“Kami akan bersinergi dengan Forkopimcam dan jajaran desa. Jangan sampai ada gangguan keamanan, intimidasi, atau provokasi menjelang hari pemungutan suara,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat desa untuk ikut berperan serta dalam menjaga keamanan. Menurutnya, keamanan Pilwu bukan hanya tugas aparat, tetapi juga tanggung jawab bersama masyarakat.
Kapolres menegaskan bahwa aparat akan menindak tegas siapa pun yang mencoba menggagalkan proses demokrasi, termasuk pelaku penyebaran hoaks atau ujaran kebencian. Dalam kesempatan itu, ia juga memastikan bahwa proses distribusi logistik pemilihan akan diawasi ketat agar tidak terjadi kecurangan.
Plt Kadis DPMD: Deklarasi adalah Gerbang Kedamaian
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Indramayu, Kadmidi, menuturkan bahwa Deklarasi Damai Pilwu 2025 adalah langkah penting yang menjadi simbol kesiapan seluruh calon kuwu dalam menjaga stabilitas desa.
Menurutnya, Pilwu sering kali menjadi momen yang sensitif, karena tingginya dinamika politik di tingkat lokal. Namun dengan deklarasi damai ini, Kadmidi optimistis bahwa atmosfer politik bisa terjaga tetap sejuk, baik sebelum, saat, maupun setelah pemungutan suara.
Ia menambahkan bahwa DPMD telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan setiap tahapan berjalan sesuai regulasi. Mulai dari penyusunan daftar pemilih, pembagian undangan, hingga logistik kotak suara, semua dipastikan sesuai prosedur.
“Kami ingin Pilwu ini menjadi contoh bagi daerah lain. Indramayu punya potensi besar untuk menjadi teladan pelaksanaan pemilihan tingkat desa yang damai dan demokratis,” ungkapnya.
Komitmen Bersama Menuju Pilwu yang Damai dan Menyejukkan
Deklarasi ini tidak hanya menjadi ajang seremoni, tetapi juga simbol tekad seluruh calon kuwu untuk menghadirkan pesta demokrasi yang sehat dan beradab. Dengan 482 calon yang hadir kompak membacakan ikrar damai, suasana kebersamaan tampak meliputi seluruh ruangan Pendopo Indramayu.
Para calon tampak saling bersapa, berjabat tangan, bahkan berfoto bersama. Tidak terlihat ketegangan yang biasanya muncul jelang kontestasi politik. Semua tampak menyadari bahwa kemenangan tanpa persatuan bukanlah kemenangan sejati.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, kepolisian, perangkat desa, dan seluruh elemen masyarakat, Pilwu Serentak 2025 di Indramayu diyakini akan berjalan dengan baik. Harapannya, setiap desa dapat melahirkan pemimpin yang amanah, berintegritas, dan mampu membawa kemajuan.
Sebagai penutup, deklarasi damai ini menjadi harapan baru bahwa pesta demokrasi tingkat desa bukan saja ajang memilih pemimpin, tetapi juga momentum memperkuat kebersamaan dan persaudaraan masyarakat Indramayu.
Dengan komitmen kuat dari semua pihak, Pilwu Serentak 2025 siap berlangsung damai, tertib, dan menyejukkan—sebuah harapan yang kini disambut hangat oleh seluruh warga.