
Seputar Cirebon – Tragedi longsor yang terjadi di Gunung Kuda, Cirebon, pada 31 Mei 2025 telah mengakibatkan 17 korban jiwa, sementara 8 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Musibah ini terjadi di area tambang yang sebelumnya dikenal sebagai lokasi dengan aktivitas penambangan aktif. Longsor tersebut diduga dipicu oleh curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, yang menyebabkan tanah menjadi labil dan akhirnya runtuh.
Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, serta relawan setempat. Tantangan terbesar dalam operasi ini adalah medan yang sulit, dengan kondisi tanah yang masih rawan mengalami longsor susulan. Untuk memastikan keselamatan tim penyelamat, pencarian dilakukan secara bertahap dan menggunakan alat berat serta anjing pelacak guna mendeteksi keberadaan korban yang masih tertimbun.
Sampai 1 Juni 2025, tim SAR telah berhasil menemukan tiga korban tambahan, meningkatkan jumlah korban jiwa menjadi 17 orang. Pencarian terhadap 8 korban lainnya akan terus dilakukan, meskipun ada kendala seperti keterbatasan cahaya saat malam hari dan cuaca yang tidak menentu. Sejumlah keluarga korban masih menunggu dengan harapan besar agar orang-orang terkasih mereka bisa segera ditemukan, baik dalam kondisi selamat maupun untuk proses pemulangan jenazah.
Di sisi lain, tragedi ini menimbulkan reaksi cepat dari pemerintah daerah dan pusat. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah memerintahkan evaluasi terhadap kegiatan tambang yang beroperasi di sekitar Cirebon, dengan kemungkinan pencabutan izin bagi tambang yang dianggap tidak mematuhi standar keselamatan lingkungan. Direktur tambang dijadwalkan melakukan inspeksi serta penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti longsor ini pada 1 Juni 2025, guna menentukan apakah ada faktor kelalaian dalam operasional pertambangan.
Keadaan ini menjadi perhatian luas baik di kalangan masyarakat Cirebon maupun di tingkat nasional. Para aktivis lingkungan pun menyerukan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas pertambangan, mengingat kejadian serupa pernah terjadi di kawasan lain. Sementara itu, pihak kepolisian masih mengumpulkan informasi terkait kemungkinan adanya kelalaian pihak pengelola tambang yang berkontribusi terhadap bencana ini.
Sumber Berita : Update Tragedi Longsor Gunung Kuda.