
Seputar Cirebon – Gelombang panas ekstrem yang melanda Pulau Jawa dalam beberapa hari terakhir turut dirasakan oleh warga Cirebon. Berdasarkan pantauan BMKG, suhu di wilayah ini mencapai 34°C pada Kamis, 16 Oktober, menjadikannya salah satu hari terpanas bulan ini.
Fenomena ini dipicu oleh minimnya tutupan awan dan pergeseran semu matahari ke selatan, yang menyebabkan intensitas radiasi matahari meningkat di wilayah selatan Indonesia. Beberapa kota lain di Jawa seperti Semarang dan Bekasi bahkan mencatat suhu hingga 36°C, memicu kekhawatiran akan dampak kesehatan dan lingkungan.
Di Cirebon, cuaca panas mulai dirasakan sejak pagi dan mencapai puncaknya pada siang hari. Warga yang beraktivitas di luar ruangan mengeluhkan rasa gerah, cepat lelah, dan beberapa mengalami gejala seperti pusing dan kulit kemerahan.
Dinas Kesehatan Kota Cirebon mengeluarkan imbauan agar masyarakat:
- • Menghindari aktivitas berat di siang hari.
- • Menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, dan sunscreen.
- • Memperbanyak konsumsi air putih.
- • Mewaspadai gejala heatstroke dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami keluhan.
Beberapa desa di wilayah Cirebon, seperti Pengarengan, telah menerima bantuan sumur bor untuk mengatasi keterbatasan air bersih yang semakin terasa di tengah suhu tinggi. Sementara itu, pusat perbelanjaan dan ruang publik ber-AC menjadi tempat alternatif bagi warga untuk berlindung dari teriknya matahari.
Pihak BMKG memprediksi bahwa suhu tinggi ini akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025, sebelum musim hujan tiba dan membantu menurunkan suhu secara alami.