
Seputar Cirebon – Seorang pria berinisial FE, berusia 26 tahun dan hanya lulusan SMA, nekat menyamar sebagai dokter dan membuka praktik terapi kesehatan di Bantul, Yogyakarta. Ia belajar tentang dunia medis secara otodidak melalui internet, tanpa latar belakang pendidikan kedokteran. FE berhasil menjalankan praktiknya sejak tahun 2024 dan meraup keuntungan hingga Rp538 juta dari pasien yang tertipu.
Identitas FE sebagai dokter gadungan terbongkar setelah seorang korban berinisial J melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. FE diketahui membuka praktik di Padukuhan Padusan, Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Saat jumpa pers di Polres Bantul, FE menyampaikan permintaan maaf melalui kuasa hukumnya dan menyatakan kesediaannya menjalani proses hukum yang berlaku.
Kasus ini menyoroti celah pengawasan terhadap praktik kesehatan alternatif dan pentingnya verifikasi kredensial tenaga medis. Meskipun FE mengaku bercita-cita menjadi dokter, tindakannya menipu pasien demi keuntungan finansial menunjukkan risiko besar bagi masyarakat yang mempercayai layanan kesehatan tanpa validasi profesional.