
Seputar Cirebon – Kota Cirebon mencatat inflasi tahunan (year-on-year) sebesar 2,19% pada Agustus 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,99. Kenaikan ini dipicu oleh lonjakan harga di berbagai kelompok pengeluaran masyarakat, terutama sektor makanan dan kesehatan.
Kepala BPS Kota Cirebon, Aris Budiyanto, menyebutkan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan tertinggi sebesar 3,47%, menjadikannya penyumbang inflasi terbesar. “Permintaan tetap tinggi meskipun beberapa komoditas mengalami fluktuasi harga,” ujar Aris.
Tak kalah signifikan, kelompok kesehatan mencatat inflasi sebesar 4,35%, dipengaruhi oleh naiknya biaya layanan medis dan harga obat-obatan. Kenaikan ini dinilai cukup mengkhawatirkan karena berdampak langsung pada daya beli masyarakat.
Kelompok lain yang turut mengalami kenaikan harga:
- Pakaian dan alas kaki: 2,17%
- Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga: 0,29%
- Pendidikan: 2,80%
- Restoran dan penyediaan makanan/minuman: 3,19%
- Perawatan pribadi dan jasa lainnya: 3,22%
Sementara itu, beberapa sektor justru mengalami penurunan harga, seperti:
- Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan: -0,03%
- Rekreasi, olahraga, dan budaya: -2,02%
Kondisi ini menunjukkan tekanan inflasi yang cukup merata di berbagai sektor, dengan dampak paling terasa pada kebutuhan pokok dan layanan kesehatan. Pemerintah daerah diharapkan segera merespons dengan kebijakan stabilisasi harga dan perlindungan konsumen.