
Seputar Cirebon – Gerakan 17+8 tuntutan rakyat muncul sebagai respons atas berbagai persoalan bangsa yang memicu demonstrasi besar-besaran. Tuntutan ini disampaikan langsung oleh aktivis dan influencer kepada anggota DPR RI Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, di Gerbang Pancasila, Senayan, Jakarta. Tenggat waktu untuk menanggapi tuntutan tersebut jatuh pada Jumat, 5 September 2025.
📣 Sikap Fraksi PDIP Melalui unggahan di Instagram, Fraksi PDIP menyatakan bahwa mereka memandang serius aspirasi masyarakat sebagai amanat konstitusi. Mereka juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakpuasan publik, khususnya yang berkaitan dengan kinerja DPR RI. Salah satu langkah konkret yang mereka ambil adalah menegaskan komitmen untuk menghentikan tunjangan perumahan bagi anggota dewan, sebagai bentuk solidaritas dan respons terhadap tuntutan rakyat.
🧭 Makna Politik dan Sosial Pernyataan ini menunjukkan adanya tekanan publik yang kuat terhadap lembaga legislatif untuk lebih transparan dan bertanggung jawab. Respons PDIP bisa dilihat sebagai upaya meredam ketegangan sosial sekaligus memperbaiki citra politik menjelang tahun-tahun krusial dalam pemerintahan. Tuntutan rakyat yang dikemas dalam format simbolik “17+8” menjadi representasi dari keresahan kolektif yang tak bisa lagi diabaikan.
Kalau kamu ingin, aku bisa bantu ubah ini jadi infografis atau naskah video pendek untuk edukasi publik. Mau coba?