
Seputar Cirebon – Hingga memasuki pertengahan tahun 2025, pembangunan gedung baru untuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cirebon masih belum menunjukkan kepastian. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para petugas Damkar untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, bersama Wakil Wali Kota Siti Farida Rosmawati dan Sekretaris Daerah Agus Mulyadi, meninjau langsung kondisi gedung DPKP saat ini. Mereka menyaksikan langsung bagaimana para petugas tetap bekerja di tengah fasilitas yang belum sepenuhnya layak.
“Memang kondisi gedungnya belum representatif, tapi hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk menurunnya kinerja,” tegas Edo.
Dalam keterangannya, Edo menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Cirebon baru bisa melakukan renovasi pada gedung eksisting serta merekondisi dua unit mobil pemadam kebakaran untuk memperkuat armada.
“Kami melakukan rekondisi dua mobil Damkar agar tetap optimal digunakan. Sambil menunggu kejelasan pembangunan gedung baru, pelayanan harus terus berjalan,” jelasnya.
Tak hanya soal operasional, Edo juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan kerja.
“Tempat kerja harus tetap nyaman dan bersih. Rumput jangan dibiarkan tinggi, dan fasilitas yang ada harus dirawat dengan baik,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menyampaikan bahwa sebenarnya anggaran pembangunan sudah tersedia, yaitu berasal dari bantuan keuangan (Banprov) Provinsi Jawa Barat sebesar Rp1,3 miliar dan APBD Kota Cirebon sebesar Rp800 juta. Namun, proses pencairan masih menunggu tahapan administrasi.
“Anggarannya sudah ada. Saat ini kami sedang menunggu proses pencairan, agar bisa segera direalisasikan,” kata Agus.
Namun demikian, Kepala DPKP Kota Cirebon, Adam Nuridin, menyebutkan bahwa total anggaran yang tersedia saat ini masih belum cukup untuk membangun gedung baru secara penuh. Oleh karena itu, dana bantuan dari provinsi pada tahun ini difokuskan terlebih dahulu untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) bagi para petugas serta pembangunan dua titik hydrant mandiri.
Hydrant ini akan dipasang di kawasan padat penduduk yang sulit dijangkau armada Damkar, yaitu di wilayah Kelurahan Lemahwungkuk (Cangkol) dan Kelurahan Kasepuhan (Kesunean).
“Dua hydrant mandiri ini sangat penting, mengingat beberapa wilayah padat di Kota Cirebon sulit diakses mobil Damkar. Ini menjadi solusi strategis,” terang Adam.
Selain itu, dari APBD Kota Cirebon, DPKP juga memperoleh anggaran untuk merekondisi dua unit kendaraan Damkar masing-masing senilai Rp300 juta dan alokasi renovasi gedung sebesar Rp200 juta.
Meskipun fasilitas dan sarana belum sepenuhnya ideal, Adam menegaskan bahwa seluruh jajaran DPKP Kota Cirebon tetap menjaga profesionalisme dan siap siaga selama 24 jam untuk memberikan perlindungan terbaik kepada warga.
“Dengan segala keterbatasan, kami tetap berkomitmen menjaga keselamatan warga. Ini adalah tugas dan tanggung jawab kami,” pungkasnya.
Dengan adanya perhatian langsung dari pimpinan daerah serta kolaborasi antar-instansi, diharapkan pembangunan gedung baru DPKP bisa segera terealisasi, sehingga pelayanan kebakaran dan penyelamatan di Kota Cirebon menjadi lebih maksimal, profesional, dan responsif.