
Konflik antara Israel dan kelompok Houthi di Yaman memiliki akar yang kompleks dan berkaitan dengan dinamika geopolitik di Timur Tengah. Berikut beberapa latar belakang utama konflik ini:
1. Asal-usul Kelompok Houthi
Kelompok Houthi berasal dari komunitas Zaidi, sebuah cabang dari Islam Syiah yang telah lama menjadi bagian dari struktur sosial dan politik di Yaman. Gerakan ini awalnya muncul pada 1990-an sebagai kelompok politik dan militer yang menentang kebijakan pemerintah Yaman dan pengaruh asing, terutama dari Amerika Serikat dan Israel.
2. Perang Saudara Yaman
Pada 2014, kelompok Houthi melakukan kudeta terhadap pemerintahan Abed Rabbo Mansour Hadi, yang menyebabkan perang saudara di Yaman. Pemerintah Yaman yang didukung oleh koalisi Arab Saudi kemudian melancarkan serangan terhadap Houthi, yang semakin memperkuat posisi kelompok ini sebagai kekuatan militer utama di Yaman.
3. Hubungan dengan Iran dan Palestina
Houthi dikenal sebagai bagian dari “poros perlawanan” bersama Hamas dan Hizbullah, yang didukung oleh Iran dalam menghadapi Israel dan negara-negara Barat. Setelah perang antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, Houthi mulai melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
4. Serangan terhadap Israel
Sejak November 2023, Houthi telah beberapa kali meluncurkan rudal balistik dan drone ke arah Israel. Serangan terbaru pada 4 Mei 2025 berhasil menghantam Bandara Internasional Ben Gurion, yang memicu respons militer dari Israel. Israel kemudian melakukan serangan udara ke pelabuhan Hodeida, Ras Issa, dan Salif, yang dikuasai Houthi.
Konflik ini terus berkembang dan menjadi bagian dari ketegangan yang lebih luas di Timur Tengah.