Skip to content

Seputar Cirebon – CRBNTV

Portal Berita & Informasi Cirebon Lengkap

cropped-Black-Yellow-White-Green-Red-Business-Digital-Marketing-Professional-Youtube-Channel-Art-Banner.jpg
Primary Menu
  • Beranda
  • Kategori
    • Worldnews
    • Nasional
    • Seputar Cirebon
    • Highlight
    • Dakwah
    • Kriminal
    • Life Style
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Politik
    • Technology
    • Travel
    • Video
    • Cerita Pendek
    • Foto
    • Loker
  • Tentang Kami
  • Promosi dan Kerjasama
  • Loker

Home » Langit Merah di Langfang

  • Cerita Pendek

Langit Merah di Langfang

Seputar Cirebon News June 15, 2025 3 min read
images (38)

Aku berdiri di pelataran Stasiun Beijing Selatan, membawa koper abu-abu tua, dan selembar doa yang baru saja dilantunkan Ibu di telingaku lewat telepon.

Namaku Zaidan Al-Azhar. Usia delapan belas tahun. Anak pesantren yang ditakdirkan menjadi perantau di negeri yang tak pernah kuimpikan sebelumnya: Tiongkok.

Langfang menjadi rumahku yang baru. Kota kecil antara Beijing dan Tianjin. Datar dan tenang, tapi terasa asing seperti huruf kanji yang tak bisa kubaca. Aku datang sebagai mahasiswa program pertukaran budaya, tapi lebih dari itu: aku datang sebagai anak muda yang mencari jati dirinya di negeri orang.

Hari-hari pertamaku di Negeri Tirai Bambu adalah lembar ujian yang tak tertulis. Makanan halal yang sulit dicari, adzan yang hilang dari langit-langit kota, dan bahasa yang seperti teka-teki tanpa kunci. Tapi yang paling berat: sepi. Sepi yang menempel di dinding kamar sempit apartemen kampus, seperti bayangan yang tak pernah pergi meski lampu padam.

Namun aku teringat kalimat Ustaz Burhan, guru tafsirku di pesantren:

> “Allah tak pernah menempatkan hamba-Nya di suatu negeri kecuali karena ada rahmat-Nya di sana.”

Itulah yang membuatku tetap bangun sebelum subuh, tetap berwudhu dengan air dingin yang menggigit, dan tetap membaca Al-Kahfi meski teman sekamar Tionghoaku tak paham mengapa aku berbicara dalam bahasa langit.

Suatu hari, di kelas sejarah Asia Timur, dosen perempuan berkacamata bundar menanyakan pendapatku.

“Zaidan, mengapa kau memilih datang ke Cina padahal kau bisa belajar di Timur Tengah seperti kebanyakan santri lainnya?”

Aku diam sejenak. Lalu kuangkat wajah dan berkata:

“Karena aku ingin belajar tentang peradaban dari mereka yang pernah menaklukkan dunia, tapi juga ingin membawa Islam sebagai cahaya yang tidak memaksa, tapi menghangatkan.”

Ruangan senyap. Tapi dalam diam itu, aku tahu kalimatku merambat ke hati mereka.

Di malam yang beku, ketika suhu turun hingga dua derajat, aku duduk di balkon lantai tujuh, menatap langit Langfang yang memerah, seperti wajah yang menahan tangis.

Lalu tiba-tiba, Chen — teman Tionghoa yang dulu hanya menyapa dengan anggukan — duduk di sebelahku.

“Aku dengar kamu hafal Qur’an?” tanyanya dengan bahasa Inggris patah-patah.

Aku tersenyum. “Sedikit.”

“Bolehkah aku dengar? Katanya suaranya seperti musik, tapi dari surga.”

Aku mengangguk. Lalu kugumamkan Surah Ar-Rahman. Perlahan. Lembut. Dengan harap, bukan untuk membuatnya masuk Islam, tapi agar dia mengenal bahwa langit itu satu, dan cinta bisa datang dalam bentuk suara.

Ketika ayat “Fa bi ayyi aalaa’i Rabbikumaa tukazzibaan” terulang, matanya berkaca-kaca.

> “Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Di negeri yang dahulu kuanggap dingin dan kaku, aku mulai menemukan manusia yang hatinya hangat.

Aku memang tak pernah menyangka akan merantau sejauh ini. Tapi seperti kisah Yusuf yang dijatuhkan ke sumur, kadang perantauan bukanlah bentuk pengasingan, melainkan panggilan rahasia Tuhan untuk mengangkatmu — bukan sekadar dalam derajat dunia, tapi dalam pemahaman akan hidup dan makna.

Langit di Langfang hari itu tak lagi terasa asing. Aku mengerti bahwa bumi Allah luas. Dan di setiap negeri, Allah menitipkan pelajaran, sahabat, dan jalan pulang — meski bukan ke rumah, tapi kepada diri sendiri yang utuh.


Balqis Salsabila – TJI

Seputar Cirebon News
Author: Seputar Cirebon News

Related posts:

  1. Bayang-Bayang di Balik Lemari
  2. Satu Ekor Kambing di Langit
  3. Bangku Kayu di Taman Oakley
  4. Hari Ketika Langit Tidak Menertawakanku

Continue Reading

Previous: Kecelakaan Pesawat Air India Boeing 787-8 Dreamliner Tewaskan 244 Orang
Next: Surat untuk Langit

Related Stories

1498737473770
1 min read
  • Cerita Pendek

Takdir yang Tak Menyebut Namaku

Seputar Cirebon News June 25, 2025
3623353247
4 min read
  • Cerita Pendek

Nenek dan Rasi Bintang Kita

Seputar Cirebon News June 15, 2025
doa-duduk-di-antara-dua-sujud-beserta-bacaan-latin-dan-artinya87
2 min read
  • Cerita Pendek

Di Antara Sujud dan Rindu

Seputar Cirebon News June 15, 2025

Kolom Kartun Cak Cuk

ChatGPT Image Jun 27, 2025, 09_40_55 AM

IT Course Provider

Financial Planning Services (1)

Jasa Konsultan IT

Financial Planning Services

Penetration Testing

Financial Planning Services

Trending News Seputar Cirebon

Blockchain untuk Jejak Keaslian Barang: Transparansi Tanpa Cela buatkan infografiak l 1
  • Pendidikan
  • Seputar Cirebon

Blockchain untuk Jejak Keaslian Barang: Transparansi Tanpa Cela

July 28, 2025
Update Kasus Kematian Diplomat Kemlu: Misteri Asal Lakban Kuning dan Rekam Medis buatkan model landsc 2
  • Nasional

Update Kasus Kematian Diplomat Kemlu: Misteri Asal Lakban Kuning dan Rekam Medis

July 28, 2025
Ruang Pulih Hypnocare Center Cirebon: Tempat Sunyi yang Membantu Jiwa Bernapas Kembali Qimen (13) 3
  • Advertorial

Ruang Pulih Hypnocare Center Cirebon: Tempat Sunyi yang Membantu Jiwa Bernapas Kembali

July 25, 2025
Polisi Ungkap Fakta Baru Kematian Diplomat Kemlu ADP CRBN (31) 4
  • Nasional
  • Video

Polisi Ungkap Fakta Baru Kematian Diplomat Kemlu ADP

July 25, 2025
Jejak Rasa Pagi: Warung Sarapan Wasap, Oase Kuliner di Tengah Riuh Cimahi WhatsApp Image 2025-07-23 at 07.29.34 5
  • Kuliner
  • Seputar Cirebon

Jejak Rasa Pagi: Warung Sarapan Wasap, Oase Kuliner di Tengah Riuh Cimahi

July 23, 2025

Arsip Seputar Cirebon

You may have missed

buatkan infografiak l
1 min read
  • Pendidikan
  • Seputar Cirebon

Blockchain untuk Jejak Keaslian Barang: Transparansi Tanpa Cela

Seputar Cirebon News July 28, 2025
buatkan model landsc
1 min read
  • Nasional

Update Kasus Kematian Diplomat Kemlu: Misteri Asal Lakban Kuning dan Rekam Medis

Seputar Cirebon News July 28, 2025
Qimen (13)
2 min read
  • Advertorial

Ruang Pulih Hypnocare Center Cirebon: Tempat Sunyi yang Membantu Jiwa Bernapas Kembali

Seputar Cirebon News July 25, 2025
CRBN (31)
1 min read
  • Nasional
  • Video

Polisi Ungkap Fakta Baru Kematian Diplomat Kemlu ADP

Seputar Cirebon News July 25, 2025

Donasi Untuk Sekolah Digital TJI

TJI

Supported By

javanovate2-removebg-preview

C | News Stream – Media Bercerita

stream (1)

Promosi Usaha Anda Disini

Financial Planning Services (4)
Copyright Seputar Cirebon © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.