[Seputar Cirebon : Efek Program Barak Militer bagi Siswa Nakal] – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah meluncurkan program pendidikan berkarakter yang melibatkan barak militer untuk menangani kenakalan remaja. Program ini bertujuan untuk membentuk disiplin dan karakter siswa yang sebelumnya sulit diatur.
Efek Program Barak Militer bagi Siswa Nakal
Program ini telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi para siswa yang mengikutinya. Menurut laporan, siswa yang sebelumnya memiliki kebiasaan buruk seperti tidur larut malam dan sulit bangun pagi, kini mengalami perubahan drastis. Mereka mulai tidur lebih awal, sekitar jam 8 malam, dan bangun pagi sekitar jam 4 pagi.
Selain itu, tempat-tempat yang biasanya digunakan untuk nongkrong dan bolos sekolah kini tampak kosong karena siswa mulai lebih disiplin. Dedi Mulyadi menyebut bahwa program ini bukan sekadar pendidikan keras, tetapi juga terapi kejut bagi siswa yang terbiasa bolos, tawuran, dan berperilaku tidak disiplin.
Tujuan dan Manfaat Program
Program ini dirancang untuk memberikan pendidikan karakter yang lebih kuat kepada siswa yang sering bermasalah di sekolah. Beberapa manfaat utama dari program ini antara lain:
- Membentuk disiplin – Siswa diajarkan untuk mengikuti aturan yang ketat, termasuk jadwal tidur dan bangun yang teratur.
- Mengurangi kenakalan remaja – Dengan adanya pengawasan ketat dari pihak militer, siswa yang sebelumnya sering bolos dan tawuran mulai berubah.
- Meningkatkan rasa tanggung jawab – Siswa diajarkan untuk lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.
- Mempersiapkan masa depan – Program ini juga bertujuan untuk membentuk generasi muda yang lebih siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan sosial.
Rencana Pengembangan Program
Dedi Mulyadi berencana untuk memperluas program ini ke berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk Bandung, Bekasi, dan Sumedang. Bahkan, jika program ini terbukti berhasil, ia ingin menerapkannya untuk orang dewasa yang sering terlibat dalam perilaku menyimpang seperti mabuk-mabukan dan tawuran.
Ia juga menyebutkan bahwa program ini tidak hanya menyasar siswa SMP dan SMA, tetapi juga akan dikembangkan untuk pelatihan berpola militer sebelum masuk ke dunia kerja. Dengan demikian, siswa yang telah mengikuti program ini akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia industri dan pekerjaan.
Tanggapan Masyarakat
Program ini mendapat berbagai tanggapan dari masyarakat. Beberapa orang tua merasa bahwa pendekatan ini cukup efektif dalam mengubah perilaku anak-anak mereka. Bahkan, ada laporan bahwa anak-anak yang sebelumnya sulit bangun dan berangkat sekolah kini menjadi lebih rajin setelah melihat konten di TikTok mengenai siswa nakal yang dibawa ke barak militer.
Namun, ada juga pihak yang mempertanyakan apakah pendekatan militer ini benar-benar efektif dalam jangka panjang. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa pendekatan disiplin yang terlalu keras mungkin tidak selalu cocok untuk semua siswa dan perlu dikombinasikan dengan metode pendidikan yang lebih fleksibel.
Kesimpulan
Gebrakan Dedi Mulyadi dalam menangani kenakalan remaja melalui pendidikan berkarakter di barak militer telah menunjukkan hasil yang cukup positif. Siswa yang sebelumnya sulit diatur kini mulai menunjukkan perubahan dalam disiplin, tanggung jawab, dan kebiasaan sehari-hari. Jika program ini terus berkembang dan diterapkan dengan pendekatan yang seimbang, maka bisa menjadi solusi efektif dalam membentuk generasi muda yang lebih baik.
Bagaimana menurut Anda tentang pendekatan ini? 😊